Wednesday, August 12, 2009

KUALA LUMPUR LUMPUH

KUALA LUMPUR - Ibukota Kuala Lumpur, Malaysia sempat lumpuh diserang demo besar-besaran, Sabtu (1/8) menuntut pencabutan undang-undang keamanan dalam negeri, ISA yang mengizinkan orang yang dicurigai membahayakan negara ditangkap tanpa proses hukum. Aksi demo yang diikuti hampir 20.000 orang itu diwarnai kericuhan setelah polisi menembakkan gas air mata dan menangkap ratusan demonstran.

Sebanyak 5.000 polisi anti huru-hara diterjunkan untuk meredam demo itu dan menangkap 400 demonstran lebih dari sekumpulan besar orang yang berkumpul di dua masjid dan satu komplek pertokoan Kuala Lumpur. Wakil Kepala Polisi Kuala Lumpur, Ismail Omar menyatakan akan lebih banyak lagi demonstran yang ditangkap.

“Sampai sejauh ini, 400 demonstran ditangkap. Mungkin saja, akan lebih banyak lagi, kami tidak tahu. Aksi demo itu ilegal,” katanya kepada AFP. “Kami hanya ingin membubarkan mereka, jadi kami menggunakan meriam air dan gas air mata,” tambahnya seraya menegaskan polisi tidak bertindak brutal.

Kepala Polisi Kuala Lumpur, Datuk Mohammad Sabtu Osman menjelaskan di antara 438 demonstran yang ditangkap, 31 remaja berusia bawah 18 tahun. Mereka ditahan di sekitar Masjid Negara dan Masjid Jamik dalam enam jam kerusuhan itu setelah polisi memukul dan mengejar para demonstran untuk dinaikkan ke atas truk.

Para demonstran yang memakai kaos bergambar oposisi dan ikat kepala mulai bergerak dari masjid besar Kuala umpur, pertokoan dan stasiun kereta api. Tak pelak, seluruh pertokoan tutup dan jalur transportasi di Kuala Lumpur lumpuh total selama demo itu berlangsung. Polisi berulangkali menembakkan gas airmata dan meriam air berisi bahan kimia untuk membubarkan demonstran yang akan menuju Istana Kerajaan untuk menyerahkan petisi penghapusan ISA (Internal Security Act).

Para pemimpin oposisi seperti Anwar Ibrahim, politisi senior Partai Aksi Demokratik (DAP) dan Wakil Presiden PAS Mahfuz Omar beserta para pendukungnya akan menyerahkan tuntutan kepada Yang Dipertuan Agong Mizan Zainal Abidin untuk mencabut pemberlakukan ISA atau UU Keselamatan Dalam Negeri.

Pemimpin Oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim yang juga ikut ambil bagian dalam demo itu yang mengaku terkena gas air mata mengutuk aksi polisi yang bertindak tanpa alasan dengan menggambarkan sebagai refleksi buruknya sikap Perdana Menteri Najib Razak. “Najib telah menghancurkan gambarannya sebagai pria baik dengan mengizinkan polisi bertindak brutal,” paparnya dalam konferensi pers yang digelar terburu-buru. Najib yang mengkritik rencana protes itu, Jumat (31/7) menyatakan itu tidak perlu karena dirinya siap meninjau ulang Undang-Undang ISA.

“Dia seharusnya berbicara kepada para pemimpin oposisi, meminta demo dibatalkan jika dia serius melakukan reformasi seperti yang dijanjikannya,” urai Anwar. Dia menegaskan aksi demo itu untuk melawan hukum jahat yang dapat memenjarakan orang tanpa melalui persidangan. Anwar mengatakan semua usaha damai telah ditempuh menuntut dikendurkannya pelaksanaan ISA, sebelum oposisi melancarkan unjukrasa. Menurut Anwar, para tokoh oposisi akan segera menggelar pertemuan untuk membahas langkah selanjutnya setelah meminta warga pendukungnya menghentikan demonstrasi dan pulang.

Sebelumnya, polisi menutup seluruh akses jalan di Kuala Lumpur yang menyebabkan kemacetan panjang. Restoran dan pertokoan yang dilalui demonstran tutup, aksi protes jalanan terbesar setelah November 2007 saat puluhan ribu minoritas India menuntut persamaan hak. Para saksi mata mengatakan melihat polisi memukul para demonstran dengan tongkat. Banyak orang lari ke gang-gang dan toko-toko terdekat agar tidak ditangkap.

Sementara itu, lembaga swadaya masyarakat pro pemerintah dan mendukung terus diterapkannya ISA, Pewaris (Majlis Permuafakan Ummah) membatalkan aksi jalan kaki ke istana Yang Dipertuan Agong. Pewaris ingin mengerahkan massa juga ke istana Yang Dipertuan Agong untuk mengajukan tuntutan agar ISA terus dipertahankan karena telah memberikan rasa aman di Malaysia. Kendaraan para pemimpin Pewaris untuk menyerahkan memorandum ke Yang Dipertuan Agong tertahan karena jalan-jalan menuju istana sudah ditutup oleh polisi.

Kelompok oposisi dan GSI (gerakan mansuhkan ISA atau gerakan hapuskan ISA) menentukan beberapa titik tempat untuk berkumpul yakni di Masjid Jamiek, Masjid Negara dan kantor pusat PAS (Partai Islam se-Malaysia). Para demonstran melakukan aksi jalan kaki dari jalan Raja Laut, Kuala Lumpur, setelah para pemimpin oposisi seperti Anwar Ibrahim dan Lim Kit Siang melakukan orasi penghapusan ISA di Malaysia. Sambil membawa spanduk, mereka terus menyeurakan “Mansuhkan (Hapuskan) ISA”, “Mansuhkan (Hapuskan) ISA”.

Walau disemprot dengan air dan gas air mata oleh polisi di bberapa tempat, sebagian kecil pengunjuk rasa masih terus melakukan demo menuju istana. Polisi juga melarang beberapa moda transportasi monorel seperti LRT Putra berhenti di stasiun Masjid Jamiek dan LRT Star dilarang berhenti atau menaik-menurunkan penumpang. Sebelumnya, polisi melakukan pemeriksaan di jalan-jalan raya utama menuju ke Kuala Lumpur sejak dua hari lalu. Selain itu, Nazri Aziz, Menteri Hukum mengatakan selama koalisi Front Nasional masih berkuasa, ISA tidak akan dihapus. Kelompok HAM memperkirakan sebanyak 17 orang telah ditangkap berdasarkan ISA, sebagian besar terkait militan dan pemalsuan dokumen.(ap/afp/muh)

sumber:news from Aceh

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...